loading...

Saturday, April 6, 2019

Menabung Konvensional Atau Investasi? Pertimbangkan Hal Berikut Ini!

Menabung adalah hal yang seharusnya tidak asing dilakukan bagi kita. Banyak dari kita yang sejak kecil telah diajarkan untuk menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk ditabung. Oleh keluarga, mungkin kita dibiasakan untuk menyisihkan sebagian uang jajan di celengan. Di sekolah formal juga dibiasakan untuk rutin menabung yang dikelola oleh guru kita. Pelestarian budaya ‘gemar menabung’ sejak dini di Indonesia semakin didukung dengan maraknya produk-produk tabungan yang ditawarkan berbagai lembaga keuangan bank yang mudah dimiliki oleh anak-anak. Menabung sejak dini seringkali disebut sebagai investasi yang bertujuan untuk kesejahteraan finansial dimasa mendatang. Benarkah bahwa menabung merupakan bagian dari investasi?

When you use the word just saving and investing, people, really 90-some percent of people, think it’s exactly the same thing,”

–Dan Keady

(Ketika kamu menyebut kata menabung dan investasi, 90 persen orang-orang berpikir keduanya adalah hal yang sama.)  –Dan Keady, Keplala Strategi Perencanaan Keuangan di sebuah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di jasa keuangan

Investasi
Gambar: Investasi

Banyak orang menganggap bahwa menabung dan investasi adalah dua hal yang sama atau bahwa menabung adalah bagian dari investasi, karena keduanya memang sama-sama sebuah kegiatan menyimpan uang di tempat yang dianggap aman. Namun, sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Dari segi definisi, menurut situs Wall Street Mojo, menabung adalah menyisihkan uang secara bertahap, biasanya ke dalam rekening bank untuk keadaan darurat keuangan yang tak terduga. Sedangkan investasi adalah proses menggunakan uang dengan tujuan membuatnya tumbuh. Lalu, antara menabung dan investasi, manakah yang lebih baik? Berikut Fenomena Harimu rangkum beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum kamu memutuskan untuk menabung atau berinvestasi,

Pertimbangan 1# Tetapkan Tujuan


Menabung dilakukan oleh seseorang ketika ia memiliki tujuan jangka pendek dan siap digunakan kapan saja. Artinya, uang tabungan tersebut bisa diambil dalam waktu dekat, biasanya dalam kurun waktu 0-5 tahun. Misalnya, kamu punya rencana untuk berlibur ke luar negeri akhir 2020 mendatang, maka kamu perlu menyisihkan sebagian penghasilanmu setiap bulannya agar mencapai jumlah yang dibutuhkan untuk berlibur. Atau jika kamu punya sederet impian yang ingin kamu wujudkan dalam waktu kurang dari 5 tahun seperti membeli gadget atau kendaraan, pergi umrah atau menikah maka menabung bisa menjadi pilihan yang tepat.

Investasi dilakukan ketika seseorang memilki tujuan jangka panjang, dengan harapan untuk mencapai tujuan utama dimasa depan. Artinya, uang yang ditabung tidak akan digunakan dalam waktu dekat, biasanya dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun. Misalnya setelah berumah tangga kamu punya rencana untuk menyekolahkan anak 7 tahun kedepan, atau bahkan berencana untuk menguliahkannya 17 tahun kedepan maka investasi adalah pilihan yang tepat karena jika hanya menabung, nilai uang yang kamu tabung bisa jadi akan jauh lebih rendah pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan jika diinvestasikan, nilai uangmu akan naik sesuai dengan tingkat inflasi yang terjadi.

Pertimbangan 2# Pertimbangkan Kemudahan Akses


Rekening tabungan memberimu kemudahan untuk dicairkan, artinya uang tabunganmu bisa dengan mudah kamu ambil saat kamu membutuhkannya. Atau saat kamu ingin mengambilnya karena keadaan darurat. Tabungan umumnya bersifat likuid. Meski saat ini banyak juga produk tabungan yang memberi batasan waktu tertentu untuk bisa diambil seperti deposito, bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.

Sedangkan investasi tidak bersifat likuid, ketika kamu menginvestasikan uangmu, kamu tidak mudah mengambilnya dengan cepat dibandingkan dengan tabungan. Biasanya, semakin lama uangmu berada dalam investasi, semakin tinggi keuntungan yang bisa kamu dapatkan namun tergantung pada instrumen investasi yang dipilih.

Pertimbangan 3# Pertimbangkan Potensi Keuntungan


Dalam menabung, kamu bisa saja memperoleh keuntungan namun nilainya rendah. Hal ini sebanding dengan tingkat resiko yang ada. Ketika kamu memilih untuk menabung uangmu di celengan atau dirumah, kamu tidak mendapat keuntungan sama sekali karena memang tidak ada resiko. Berbeda dengan investasi, investasi memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada tabungan karena memang resikonya lebih tinggi dari tabungan. Dan uang yang kamu investasikan nilainya akan naik seiring berjalannya waktu.

Pertimbangan 4# Resiko


Menabung hampir tak memiliki resiko sekalipun kamu menabung di bank. Karena apabila suatu saat terjadi kebangkrutan pada bank dimana kamu menabung, bank menjamin bahwa uangmu tetap aman dan kembali padamu. Ada juga produk menabung yaitu deposito yang memiliki resiko rendah dan keuntungannya lebih besar daripada tabungan biasa namun tetap tidak lebih tinggi dari investasi.

Berinvestasi selalu melibatkan resiko. Dalam berinvestasi khususnya saham, tidak menjamin uangmu akan aman 100%, ada kemungkinan kamu akan kehilangan sebagian atau bahkan keseluruhan dari nominal uang yang kamu investasikan bila perusahaan tempatmu berinvestasi mengalami kebangkrutan. Resiko pada investasi beragam tergantung instrumen investasinya.

Nah, setelah mempertimbangkan beberapa hal tersebut, kamu bisa menentukan akan menabung atau berivestasi karena keduanya sama-sama baik, juga sama-sama perlu dan penting untuk dilakukan. Dengan memiliki tabungan, ibaratnya kamu sudah siap menjalani hidupmu sampai lima tahun mendatang. Dan dengan investasi, ibaratnya kamu sedang mempersiapkan masa depanmu yang jauh lebih baik dari yang kamu jalani saat ini. Selamat menabung dan selamat berinvestasi!

Recommended post:
 

DAFTAR PUSTAKA
Waingankar, Roshan. ___. Investment vs Savings. [wallstreetmojo]
___. ___. Compare some of the differences between saving and investing. [handsonbanking]
___. ___. Saving vs. Investing. [wellsfargo]


Penulis konten: Widya
"Introvert. Belajar memahami dengan menjadi pendengar. Belajar mengerti dengan menjadi pembaca. Belajar berbagi dengan menjadi penulis."