Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, saya rasa setiap orang sepakat bahwa percaya diri merupakan sikap positif yang sangat penting untuk dimiliki. Termasuk kamu, kan? Percaya diri merupakan modal utama yang akan mengantarkan seseorang mencapai kesuksesan hidup, baik dalam pendidikan, karir maupun bermasyarakat. Berbagai konten mengenai pentingnya sikap percaya diri serta cara untuk meningkatkannya tersebar luas di banyak website, media sosial, juga di buku-buku.
Bahkan, banyak sekali lembaga yang menyelenggarakan seminar dan pelatihan kepercayadirian yang biayanya relatif mahal. Namun terkadang, memiliki sikap percaya diri yang berlebihan justru mengarah kepada sikap sombong. Misalnya dalam berkompetisi, alih-alih meyakinkan diri untuk memenangkan sebuah perlombaan, malah jadi menyepelekan finalis lain, menganggapnya tak ada yang lebih baik dari dirinya.
(Ada perbedaan yang sangat besar antara percaya diri dan bangga/sombong. Ketika kamu percaya diri, rasanya seperti, "Saya bisa melakukan ini." Tetapi ketika kamu bangga/sombong, itu seperti "Hanya saya yang bisa melakukan ini.")
Aakanksha Kesarwani
Agar sikap percaya diri tidak kebablasan menjadi sikap sombong, bagaimana ya cara membedakannya? Hmm... Berikut Fenomena Harimu rangkum perbedaan percaya diri dan sombong,
Perbedaan paling mendasar dapat dilihat dari cara seseorang dalam berkata. Orang yang sombong berkata kalau Ia paling unggul diantara yang lain, dalam artian berkata kalau orang lain lebih rendah darinya, entah status sosialnya, entah kemampuannya, entah ilmunya. Semua yang ada pada diri orang lain dibilang tak jauh lebih baik daripada apa yang ada pada dirinya. Biasanya, sebenarnya sikap sombong tersebut justru hanya untuk menutupi perasaan rendah diri mereka saat berhadapan dengan orang lain. Mereka gemar mengkritik orang lain bahkan didepan umum. Mereka merasa lebih baik kalau mereka bebicara dengan nada merendahkan. Sedangkan orang yang percaya diri tidak ingin menyinggung perasaan orang lain termasuk merendahkannya melalui ucapan. Mereka justru bisa melihat bahwa potensi yang ada pada orang lain dan membantu mereka dalam mengembangkannya.
Sikap orang percaya diri dan orang sombong tentu berbeda. Orang sombong menganggap Ia selalu lebih baik. Biasanya tercermin dari sikapnya yang tak mau mendengarkan orang lain, termasuk menerima masukan dan kritik. Kalau menemui kesulitan atau keadaan yang tidak diinginkan, mereka mudah menyalakan orang lain, bukannya introspeksi diri. Orang percaya diri tidak begitu, Ia mungkin mengkritik dan memberi masukan tapi dengan bahasa yang tidak menyakiti, tidak juga didepan umum. Mereka menganggap bahwa orang lain sama baiknya dengan dirinya. Ketika berbuat salah, mereka tak sungkan untuk meminta maaf. Melakukan kesalahan bukanlah hal yang memalukan bagi mereka.
Selain memiliki kelebihan, setiap orang memiliki kekurangan, bukan? Namun yang terpenting adalah bagaimana cara seseorang mengatasi kekurangan tersebut. Nah, bagi yang sombong, jangankan mengatasi kekurangan, mengakui kekurangannya pun mereka tidak mau. Mereka cenderung keras kepala, merasa bahwa mereka sempurna tanpa cela. Sedangkan bagi yang percaya diri, kekurangan bukanlah sesuatu yang harus ditutupi. Mereka lebih fokus ke bagaimana cara mereka mengatasi kekurangan tersebut. Mereka tak mudah dipatahkan semangatnya, bukan karena sombong tapi karena merasa nyaman dengan diri sendiri.
Kalau kamu mengobrol dengan orang yang memiliki sikap sombong, mereka biasanya akan mengoceh tentang dengan siapa mereka berteman, orang-orang hebat yang mereka kenal, keunggulan-keunggulan mereka bahkan ketika kamu tidak bertanya. Mereka melakukannya bukan untuk memotivasi dan berbagi pengalaman, tapi untuk menunjukkan pada orang lain kalau mereka yang terhebat dan selalu bisa dibanggakan. Sikap sombong membuatnya selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaan, padahal mungkin ilmunya kurang, namun gengsi. Sedangkan sikap percaya diri membuat seseorang tidak perlu malu jika memang tak bisa selalu menjawab semua pertanyaan. Ada kalanya ilmu mereka memang belum cukup untuk menjawab suatu pertanyaan.
Merasa malas tidak sih kalau berhadapan dengan orang sombong? Dicaci maki, disalahkan, direndahkan, dipandang sebelah mata tidak enak bukan? Berhubungan dengan mereka berpotensi membuat kita sakit hati. Mereka cenderung hanya mementingkan diri sendiri. Biasanya orang-orang jadi enggan berhubungan dengannya, Ia bisa kehilangan kesetiaan dari timnya.
Sementara itu, orang-orang akan senang berhubungan dengan orang yang percaya diri. Aura positif mereka terpancar dari caranya berbicara, bersikap dan bermasyarakat. Karena menghargai orang lain, orang lain juga lebih menghargai mereka. Sikap percaya diri membuat seseorang tidak akan mengorbankan hubungan pertemanan dan persaudaraan hanya untuk membuat mereka sukses.
Dalam berkomunikasi secara langsung, kontak mata adalah hal penting. Sikap percaya diri membuat seseorang melakukan kontak mata dengan lawan bicara, kamu akan dibuat seolah-olah pembicaraan kamu begitu penting dan didengar. Biarpun saat itu kamu tak hanya sedang berdua dengannya. Sedangkan, orang yang sombong cenderung tak melakukan kontak mata pada lawan bicara, ia lebih sering melihat ke arah yang lain, bukan padamu. Kamu jadi merasa tak dihargai jika berbicara dengan mereka, merasa tak didengar karena tatapan mata mereka kemana-mana, tidak fokus pada lawan bicaranya, bahkan seringkali memotong pembicaraan.
Adanya perbedaan antara sikap sombong dan percaya diri berasal dari sesuatu yang menjadi akar dari sikap tersebut. Kesombongan seperti mekanisme pertahanan yang ada pada pikiran alam bawah sadar seseorang agar tak dikritik. Sedangkan kepercayadirian berasal dari optimisme dan mental yang sehat, bukan karena takut dikritik, tapi karena mereka memang berpikiran positif. Kalau menurutmu, apalagi yang membedakan sikap sombong dan percaya diri?
Perlu kamu ingat bahwa tulisan ini tak bertujuan untuk menghakimi orang lain apakah Ia percaya diri atau sombong. Tapi, tulisan ini untuk mengoreksi diri kita sendiri, menjadi bahan evaluasi untuk kita agar tidak memiliki sikap percaya diri berlebihan yang telah kelewat batas menjadi sikap sombong
Rekomendasi:
Referensi :
Houston, Jennifer. 2014. Ways to Tell the Difference Between Being Arrogant and Being Confident. [womanitely]
Gallo, Carmine. 2010. 10 ways to tell if you’re confident — or arrogant. [theladders]
Bahkan, banyak sekali lembaga yang menyelenggarakan seminar dan pelatihan kepercayadirian yang biayanya relatif mahal. Namun terkadang, memiliki sikap percaya diri yang berlebihan justru mengarah kepada sikap sombong. Misalnya dalam berkompetisi, alih-alih meyakinkan diri untuk memenangkan sebuah perlombaan, malah jadi menyepelekan finalis lain, menganggapnya tak ada yang lebih baik dari dirinya.
There is a really great difference between confidence and pride. When you re confident, it s like, I can do this. But when you re proud, it s like Only I can do this.
- Aakanksha Kesarwani
(Ada perbedaan yang sangat besar antara percaya diri dan bangga/sombong. Ketika kamu percaya diri, rasanya seperti, "Saya bisa melakukan ini." Tetapi ketika kamu bangga/sombong, itu seperti "Hanya saya yang bisa melakukan ini.")
Aakanksha Kesarwani
Agar sikap percaya diri tidak kebablasan menjadi sikap sombong, bagaimana ya cara membedakannya? Hmm... Berikut Fenomena Harimu rangkum perbedaan percaya diri dan sombong,
Gambar. Percaya Diri [Pixabay] |
#1 Perbedaan dalam Ucapan
Perbedaan paling mendasar dapat dilihat dari cara seseorang dalam berkata. Orang yang sombong berkata kalau Ia paling unggul diantara yang lain, dalam artian berkata kalau orang lain lebih rendah darinya, entah status sosialnya, entah kemampuannya, entah ilmunya. Semua yang ada pada diri orang lain dibilang tak jauh lebih baik daripada apa yang ada pada dirinya. Biasanya, sebenarnya sikap sombong tersebut justru hanya untuk menutupi perasaan rendah diri mereka saat berhadapan dengan orang lain. Mereka gemar mengkritik orang lain bahkan didepan umum. Mereka merasa lebih baik kalau mereka bebicara dengan nada merendahkan. Sedangkan orang yang percaya diri tidak ingin menyinggung perasaan orang lain termasuk merendahkannya melalui ucapan. Mereka justru bisa melihat bahwa potensi yang ada pada orang lain dan membantu mereka dalam mengembangkannya.
#2 Perbedaan dalam Sikap
Sikap orang percaya diri dan orang sombong tentu berbeda. Orang sombong menganggap Ia selalu lebih baik. Biasanya tercermin dari sikapnya yang tak mau mendengarkan orang lain, termasuk menerima masukan dan kritik. Kalau menemui kesulitan atau keadaan yang tidak diinginkan, mereka mudah menyalakan orang lain, bukannya introspeksi diri. Orang percaya diri tidak begitu, Ia mungkin mengkritik dan memberi masukan tapi dengan bahasa yang tidak menyakiti, tidak juga didepan umum. Mereka menganggap bahwa orang lain sama baiknya dengan dirinya. Ketika berbuat salah, mereka tak sungkan untuk meminta maaf. Melakukan kesalahan bukanlah hal yang memalukan bagi mereka.
#3 Perbedaan dalam Memandang Diri Sendiri
Selain memiliki kelebihan, setiap orang memiliki kekurangan, bukan? Namun yang terpenting adalah bagaimana cara seseorang mengatasi kekurangan tersebut. Nah, bagi yang sombong, jangankan mengatasi kekurangan, mengakui kekurangannya pun mereka tidak mau. Mereka cenderung keras kepala, merasa bahwa mereka sempurna tanpa cela. Sedangkan bagi yang percaya diri, kekurangan bukanlah sesuatu yang harus ditutupi. Mereka lebih fokus ke bagaimana cara mereka mengatasi kekurangan tersebut. Mereka tak mudah dipatahkan semangatnya, bukan karena sombong tapi karena merasa nyaman dengan diri sendiri.
#4 Perbedaan dalam Berkomunikasi
Kalau kamu mengobrol dengan orang yang memiliki sikap sombong, mereka biasanya akan mengoceh tentang dengan siapa mereka berteman, orang-orang hebat yang mereka kenal, keunggulan-keunggulan mereka bahkan ketika kamu tidak bertanya. Mereka melakukannya bukan untuk memotivasi dan berbagi pengalaman, tapi untuk menunjukkan pada orang lain kalau mereka yang terhebat dan selalu bisa dibanggakan. Sikap sombong membuatnya selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaan, padahal mungkin ilmunya kurang, namun gengsi. Sedangkan sikap percaya diri membuat seseorang tidak perlu malu jika memang tak bisa selalu menjawab semua pertanyaan. Ada kalanya ilmu mereka memang belum cukup untuk menjawab suatu pertanyaan.
#5 Perbedaan dalam Bermasyarakat
Merasa malas tidak sih kalau berhadapan dengan orang sombong? Dicaci maki, disalahkan, direndahkan, dipandang sebelah mata tidak enak bukan? Berhubungan dengan mereka berpotensi membuat kita sakit hati. Mereka cenderung hanya mementingkan diri sendiri. Biasanya orang-orang jadi enggan berhubungan dengannya, Ia bisa kehilangan kesetiaan dari timnya.
Sementara itu, orang-orang akan senang berhubungan dengan orang yang percaya diri. Aura positif mereka terpancar dari caranya berbicara, bersikap dan bermasyarakat. Karena menghargai orang lain, orang lain juga lebih menghargai mereka. Sikap percaya diri membuat seseorang tidak akan mengorbankan hubungan pertemanan dan persaudaraan hanya untuk membuat mereka sukses.
#6 Perbedaan dalam Kontak Mata
Dalam berkomunikasi secara langsung, kontak mata adalah hal penting. Sikap percaya diri membuat seseorang melakukan kontak mata dengan lawan bicara, kamu akan dibuat seolah-olah pembicaraan kamu begitu penting dan didengar. Biarpun saat itu kamu tak hanya sedang berdua dengannya. Sedangkan, orang yang sombong cenderung tak melakukan kontak mata pada lawan bicara, ia lebih sering melihat ke arah yang lain, bukan padamu. Kamu jadi merasa tak dihargai jika berbicara dengan mereka, merasa tak didengar karena tatapan mata mereka kemana-mana, tidak fokus pada lawan bicaranya, bahkan seringkali memotong pembicaraan.
Adanya perbedaan antara sikap sombong dan percaya diri berasal dari sesuatu yang menjadi akar dari sikap tersebut. Kesombongan seperti mekanisme pertahanan yang ada pada pikiran alam bawah sadar seseorang agar tak dikritik. Sedangkan kepercayadirian berasal dari optimisme dan mental yang sehat, bukan karena takut dikritik, tapi karena mereka memang berpikiran positif. Kalau menurutmu, apalagi yang membedakan sikap sombong dan percaya diri?
Perlu kamu ingat bahwa tulisan ini tak bertujuan untuk menghakimi orang lain apakah Ia percaya diri atau sombong. Tapi, tulisan ini untuk mengoreksi diri kita sendiri, menjadi bahan evaluasi untuk kita agar tidak memiliki sikap percaya diri berlebihan yang telah kelewat batas menjadi sikap sombong
Rekomendasi:
- Gugup Atau Grogi Berbicara Di Depan Umum? Pahami Efek Spotlight Ini
- Hal Yang Wajib Kamu Ketahui Mengenai Motivasi
- [Contempt] Ciri-ciri Komunikasi Merendahkan Orang Lain
Referensi :
Houston, Jennifer. 2014. Ways to Tell the Difference Between Being Arrogant and Being Confident. [womanitely]
Gallo, Carmine. 2010. 10 ways to tell if you’re confident — or arrogant. [theladders]
Penulis konten: Widya
"Introvert. Belajar memahami dengan menjadi pendengar. Belajar mengerti dengan menjadi pembaca. Belajar berbagi dengan menjadi penulis."